Mau Ngemil? Pilihlah Kacang

author : K. Tatik Wardayati

Aneka Kacang

Keinginan ngemil bisa datang kapan saja. Namun, Anda harus pintar-pintar memilih camilan, karena bila tidak, tubuh akan menjadi melar karena kebiasaan ngemil ini.

Sebenarnya, ada camilan yang sehat, lezat dan memberi rasa kenyang lebih lama, yaitu kacang-kacangan. Dengan bentuknya yang kecil, mudah digenggam, beraneka rasa termasuk yang manis, sangatlah ideal menjadikan kacang-kacangan sebagai snack saat lapar di antara makan besar. Apapun jenis kacangnya, entah itu kacang kenari, kacang almond, kacang hijau, kacang kulit, atau kacang kedelai, meski berbeda kandungan nutrisi dan lemaknya tetaplah memberi manfaat yang sama.

Lima alasan mengapa kacang-kacangan bagus untuk ngemil setiap hari.

  1. Lemak sehat. Demi tubuh langsing, kadang kita menghindari makanan yang tinggi lemak. Jika ingin tetap ngemil enak, rasa kenyang lebih lama dengan gizi sehat, cobalah makan kacang-kacangan.  Lemak yang terkandung dalam kacang-kacangan adalah lemak asam tak jenuh, lemak yang baik bagi kesehatan. Tentu saja lebih baik bila kacang direbus atau dipanggang daripada digoreng, untuk menghindari tingginya kadar lemak.
  2. Protein. Kandungan protein pada kacang-kacangan sangat tinggi, makanya bisa membuat rasa kenyang lebih lama. Sementara camilan lain hanya terdiri atas karbohidrat, gula yang kalorinya tinggi. Kacang merupakan pilihan terbaik karena tubuh pun memerlukan protein.
  3. Baik untuk kesehatan jantung. Peneliti di Mayo Clinic menyebutkan bahwa pemakan kacang secara rutin, paling tidak segenggam kacang setiap hari selama setahun, dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh (LDL). LDL merupakan salah satu penyebab serangan jantung koroner. Makan kacang dapat menurunkan risiko pembekuan darah yang juga pencetus serangan jantung.
  4. Dapat dibuat berbagai macam makanan. Kacang-kacangan sangat mudah dibuat menjadi beragam makanan. Jangan ragu untuk memasukkan berbagai jenis kacang dalam masakan Anda. Misalnya, sup kacang hijau, sup kacang merah, nut cookies, dan lain-lain.
  5. Selenium. Kandungan selenium dalam kacang-kacangan termasuk tinggi. Mineral dalam kacang yang disebut glutathione peroxidase merupakan salah satu antioksidan, yang melawan radikal bebas penyebab kanker.

Jadi, siapkanlah segenggam kacang setiap hari di meja Anda untuk ngemil sehat. (Sumber: Intisari Online / MedicMagic.net)

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi 7in1…

Waspadai Tekanan Darah Turun Setelah Makan

img
(Foto: thinkstock)

Jakarta, Setelah makan seharusnya orang merasa lebih berenergi dan semangat. Tapi pada beberapa orang, setelah makan justru bisa menyebabkan tekanan darah turun. Kenapa bisa begitu?

Tekanan darah yang turun setelah makan dikenal dengan kondisi hipotensi postprandial. Kondisi ini akan membuat seseorang merasa pusing, lemas dan sesak napas atau bernapas terasa berat.

Selama proses pencernaan, maka sejumlah besar darah akan mengalir ke saluran pencernaan. Untuk membantu mempertahankan tekanan darah agar normal, maka jantung akan meningkatkan detak dan pembuluh darah tertentu jadi menyempit.

Jika kondisi tersebut tidak terjadi, maka tekanan darah akan menurun setelah makan yang memicu terjadinya hipotensi postprandial, seperti dikutip dari MayoClinic, Rabu (6/7/2011).

Beberapa orang diketahui memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipotensi postprandial yaitu:
1. Orang yang sudah tua, hal ini karena tubuh yang sudah tua tidak mampu mengelola perubahan dalam tekanan darah dibanding saat ia masih muda, serta sulit merespons perubahan akut pada tekanan darah.
2. Orang dengan gangguan saraf seperti penyakit Parkinson
3. Orang dengan gangguan endokrin seperti diabetes
4. Gangguan pada peredaran darah seperti emboli paru, penyumbatan di arteri paru-paru
5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Gejala yang paling umum terjadi jika seseorang mengalami tekanan darah turun setelah makan yaitu pusing dan rasa seperti melayang. Tapi beberapa orang kadang bisa sampai jatuh, pingsan, nyeri di dada, mual atau adanya masalah pada penglihatan.

Harvard Medical School menuturkan bahwa tidak ada pengobatan yang definitif untuk mengatasi hipotensi postprandial, tapi membuat beberapa perubahan gaya hidup tertentu bisa membantu yaitu:
1. Mengonsumsi 300-500 ml air sebelum makan bisa mencegah tekanan darah turun
2. Memilih biji-bijian, kacang-kacangan dan protein di dalam nasi atau kentang yang lebih lama dicerna sehingga membantu menjaga tekanan darah tetap stabil
3. Tetaplah duduk sekitar 30-60 menit setelah makan, karena ini adalah waktu yang dibutuhkan bagi tekanan darah untuk mencapai titik terendah setelah makan.

(ver/ir)

sumber: detikHealth