7 Cara untuk Mengontrol Porsi Makan Penderita Diabetes

Adelia Ratnadita – detikHealth

7 Cara untuk Mengontrol Porsi Makan Penderita Diabetes

foto: thinkstock

Jakarta, Bila memiliki diabetes tipe 2, maka perlu untuk mengukur porsi makan dengan benar. Sehingga tahu berapa banyak kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi dan bagaimana makanan tersebut akan mempengaruhi gula darah. Memang sangat sulit untuk mengatur dan menepati porsi makan. Membatasi porsi dapat membantu menurunkan berat badan dan akhirnya mencegah komplikasi.

Sebuah studi di tahun 2004 dari 329 orang yang kelebihan berat ditemukan bahwa, 38 persen dari mereka yang berlatih mengontrol porsi selama 2 tahun, maka dapat kehilangan 5 atau lebih dari berat badan. Maka meskipun sangat sulit untuk mengatur dan menepati porsi makan, namun hal tersebut dapat sangat bermanfaat untuk menjaga gula darah dan kenaikan berat badan.

Berikut 8 cara mudah untuk mengontrol porsi makan seperti dikutip dari Health, Kamis (2/2/2012) antara lain:

1. Jangan melewatkan makan
Jika merasa kelaparan, biasanya justru lebih mungkin untuk makan denganporsi ekstra besar. Bagi kebanyakan orang, rencana terbaik adalah dengan makan 3 kali sehari.

“Orang perlu makan minimal 3 kali sehari, untuk menghindari agar tidak lebih dari 5 jam tanpa makan,” kata Nadine Uplinger, juru bicara American Dietetic Association.

2. Mengukur dan menimbang makanan
“Mengukur dan menimbang makanan sangat penting bagi penderita diabetestipe 2,” kata LuAnn Berry, RD, seorang pendidik diabetes bersertifikat di University of Pittsburgh Medical Center di Passavant.

3. Memiliki pedoman porsi atau ukuran makanan
Memiliki pedoman untuk mengatur porsi atau ukuran makanan sangat penting, terutama ketika harus memilih ukuran porsi dengan cepat dan tepat.

4. Teliti melihat label makanan
Ukuran porsi makanan biasanya tercantum pada label makanan, termasuk memuat kandungan nutrisi. Sebagai contoh, satu kemasan makanan yang tertulis sebagai dua porsi. Sehingga jika memakan 1 kemasan utuh, berarti akan mendapatkan dua kali lipat kalori, lemak, dan informasi karbohidrat per porsi untuk mengetahui berapa banyak yang dikonsumsi.

5. Menggunakan piring pengontrol porsi makanan
Piring pengontrol porsi makanan berupa piring dengan sekat-sekat. Pada umumnya piring tersebut dapat membantu mengukur karbohidrat, protein dari lauk pauk, dan sayuran. Pada penelitian tahun 2007 Juni, para peneliti di University of Calgary secara acak 130 orang dengan diabetes tipe 2 untuk menggunakan piring pengontrol porsi makan atau piring biasa.

Secara keseluruhan, 17 persen dari mereka yang menggunakan piring pengontrol porsi makan dapat kehilangan 5 persen atau lebih dari berat badan.

6. Mengembangkan kebiasaan baik saat makan diluar
Pertama, mengisi piring dengan sayuran hijau. Sedapat mungkin telah kenyang dengan memakan sayuran hijau sebelum makan makanan lainnya. Saat makan diluar sebaiknya juga memesan makanan dengan porsi yang sesuai, misalnya hanya memesan setengah porsi.

7. Merencanakan makanan
Tuliskan rencana makanan yang akan dikonsumsi selama beberapa hari. Sebaiknya rencana makanan yang akan dikonsumsi juga disertai dengan porsi atau ukurannya. Setelah merencanakan, maka berusahalah untuk menepatinya.

(del/ir)

sumber: detikHealth

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…

Mari Kenalkan Makanan Sehat ke Buah Hati

author : Agus Surono

makanan sehat anak

Orangtua memiliki peran yang besar dalam mengenalkan makanan sehat kepada anak-anak. Namun, tentunya orangtua lebih dulu mengenal apa itu makanan sehat.

Dulu, kita mengenal empat sehat lima sempurna. Ini anjuran agar kita makan nasi, sayuran, daging atau ikan, buah-buahan, dan bertambah sempurna bila ditambah susu. Makanan bervariasi, seimbang, dan bergizi. Konsep ini saat sekarang dimodifikasi menjadi konsep makanan gizi seimbang agar tak terjadi penumpukan di salah satu unsur, misalnya karbohidrat saja. Atau sumber protein saja.

Makanan apa yang selayaknya dipilih untuk menyehatkan tubuh anak? Setiap makan utama, sebaiknya anak menyantap makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral untuk memenuhi zat-zat gizi yang dibutuhkan. Di makan selingan, orangtua bisa menyajikan makanan yang mengandung vitamin, mineral, dan tinggi serat seperti jus buah atau buah potong sehingga kebutuhan zat-zat gizi sehari bisa terpenuhi.

Orangtua juga perlu membatasi makanan anak mengingat nafsu makan yang kadang tak terkendali. Atau tergoda bujuk rayu iklan di media massa. Apa saja makanan yang perlu dibatasi bagi anak Anda? Makanan yang mengandung tinggi lemak, kalori, gula, dan rendah serat. Padahal, justru jenis ini yang disukai anak-anak.

Sebenarnya jenis makanan tadi boleh dikonsumsi sesekali, namun jangan kelebihan dan bahkan menjadi kebiasaan. Soalnya, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan kegemukan pada anak dan meningkatkan risiko beberapa penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, dan hiperkolesterolemia pada waktu dewasa kelak.

Dalam memilih makanan, pilih yang aman dan terjamin dari bahan-bahan yang segar. Kenali tanda-tanda umum makanan yang tidak aman bagi kesehatan seperti berlendir, berjamur, aroma dan rasa atau warna makanan berubah. Perlu diperhatikan pula pemberian makanan kemasan karena adanya bahan tambahan pangan yang ada di makanan kemasan tersebut. Misalnya saja asam boraks, formalin, atau pewarna tekstil. Akumulasi bahan-bahan tadi di dalam tubuh untuk jangka panjang bersifat negatif.

Mari, kita didik anak untuk memahami apa itu makanan sehat.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…