Bakteri Lain dalam Susu Formula akan Diumumkan 3 Bulan Lagi

img
(Foto: thinkstock)

Jumat, 08/07/2011 13:37 WIB

Jakarta, Bukan cuma Enterobachter sakazakii, berbagai jenis bakteri lain juga bisa mencemari susu formula. BPOM dan Kemenkes tengah meneliti kontaminasi bakteri Eschericia coli dan Shigella dan hasilnya akan diumumkan dalam 3 bulan ke depan.

“Iya, selain E.sakazakii kami sedang meneliti bakteri lain, coli dan shigella. Pokoknya sesuai yang diatur dalam ketentuan WHO,” ungkap Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih usai jumpa pers di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jumat (8/7/2011).

Sama seperti penelitian E.sakazakii yang hasilnya baru saja diumumkan, penelitian coli dan shigella dalam susu formula juga dilakukan terhadap semua susu formula untuk bayi. Jumlahnya ada 47 merek, sesuai yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dalam penelitian kali ini, Institut Pertanian Bogor (IPB) tidak dilibatkan lagi karena pada dasarnya fungsi pengawasan seperti ini merupakan kewajiban Kemenkes dan BPOM. Menkes memperkirakan, dalam 3 bulan ke depan hasilnya sudah bisa diumumkan.

“Kami sedang melanjutkan penelitian itu. Kira-kira 3 bulan lagi (selesai),” tambah Menkes.

Eschericia coli dan Shigella merupakan 2 jenis bakteri yang sering ditemukan dalam susu mentah maupun bahan makanan lain, namun tidak boleh ada dalam susu formula. Pada anak, infeksi bakteri ini bisa menyebabkan radang usus atau gastroenteritis.

Sementara itu, peraturan yang melarang adanya kontaminasi Enterobachter sakazakii dalam susu formula justru baru ada tahun 2008. Codex menetapkan standar tersebut setelah ada temuan bahwa bakteri tersebut bisa memicu radang selaput otak atau meningitis pada bayi yang lahir prematur.

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kontaminasi saat menggunakan susu formula antara lain sebagai berikut.
1. Perhatikan tanggal kedaluwarsa
2. Perhatikan keutuhan kemasan
3. Perhatikan higiene (kebersihan) orang yang menyiapkan susu (cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir)
4. Jaga kebersihan botol dan dot susu (direbus setiap akan dipakai)
5. Cairkan susu dengan air mendidih (jangan langsung diminum, tunggu 10 menit)
6. Sisa susu yang tidak habis dalam 2 jam harus dibuang
7. Kemasan yang sudah dibuka harus dihabiskan dalam 8 hari.

(up/ir)

sumber: detikHealth

Suplemen pertumbuhan dan daya tahan anak? Extragreen HPA jawabnya…

Seluruh Susu Formula yang Beredar Bebas Bakteri Sakazakii

KOMPAS.com — Hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI,Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Institut Pertanian Bogor memastikan 47 merek susu formula yang beredar di Indonesia selama 2011 aman dari cemaran bakteri Enterobacter sakazakii.

Hasil penelitian ulang terhadap 47 sampel susu formula bayi produksi 2011 tersebut diumumkan hari ini di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta (8/7/2011).  “Semua susu formula yang beredar tidak ditemukan bakteri E sakazakii,” kata Kepala Litbang Kemenkes Trihono.

Trihono mengungkapkan, penelitian dilakukan dengan metode surveilance atau mencari sampai mendapatkan apakah ada bakteri yang ditemukan atau tidak pada semua susu formula yang beredar.

“Setiap merek diambil dua batch atau dua nomor pendaftaran yang berbeda. Contoh susu formula diambil dari tujuh region di 33 provinsi, baik yang beredar di pasar tradisional maupun swalayan,” ujarnya.

Seluruh sampel yang diambil petugas dari BPOM itu kemudian diteliti secara silang oleh ketiga institusi yakni IPB, BPOM, dan Litbang Kemenkes menggunakan sejumlah metode riset dan diperiksa dalam laboratorium yang berbeda.

Hasil pengumuman penelitian ini diharapkan bisa memberikan jaminan keamanan pangan bagi masyarakat.

Wilayah sampling dibagi menjadi  tujuh wilayah diseluruh Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara, serta  Papua. Tahapan survei, ujar Trihono, dilakukan pada Maret-Juli 2011.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih kembali mengingatkan agar bayi berusia 0-6 bulan diberikan ASI. “Susu formula hanya diberikan pada keadaan tertentu, misalnya jika ibu tidak memungkinkan memberi ASI,” katanya.

Endang Rahayu  mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua dalam memberikan susu formula kepada bayi, seperti perhatikan tanggal kedaluwarsa, perhatikan keutuhan kemasan, perhatikan higienitas, jaga kebersihan botol dan dot susu, cairkan susu dengan air yang mendidih, susu harus segera dihabiskan (sebelum 2 jam), dan kemasan yang sudah dibuka harus dihabiskan dalam delapan hari.

Sebelumnya, hasil penelitian IPB terhadap 22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan bayi produksi 2003-2006 menunjukkan, sebesar 22,73 persen susu formula dan 40 persen sampel makanan bayi positif terkontaminasi bakteri E sakazakii.

sumber: health.kompas.com

Suplemen pertumbuhan dan daya tahan anak? Extragreen HPA jawabnya…