Beginilah Memakai Minyak Goreng

author : K. Tatik Wardayati

memakai minyak goreng

Setelah mengetahui jenis-jenis minyak goreng yang beredar di pasaran, selanjutnya perlu diperhatikan saran berikut ini dalam pemakaian minyak goreng.

 

  • Pilihlah minyak goreng sesuai kebutuhan karena jenis minyak goreng apa pun kalau dipakai secara berlebihan tidak baik.
  • Saat memilih minyak goreng, jangan hanya berdasarkan warna dan penampilan. Bacalah label komposisinya. Warna minyak goreng yang tidak jernih bisa jadi karena kandungan karotenoid atau senyawa lainnya.
  • Minyak goreng asam lemak jenuh boleh digunakan berulang asalkan masih dalam keadaan jernih. Tapi sebaiknya tidak digunakan lebih dari dua kali. Sedangkan minyak goreng asam lemak tak jenuh jangan digunakan ulang.
  • Pilihlah minyak goreng bermutu baik. Cirinya adalah yang tinggi titik asapnya. Maksudnya: minyak goreng itu baru mulai berasap pada suhu yang tinggi. Karena saat minyak mulai berasap, saat itulah senyawa-senyawa pada minyak mulai mengalami kerusakan.
  • Hindari minyak goreng berbentuk padat. Hasilnya, gorengan memang lebih renyah tapi kadar lemaknya tinggi.
  • Saat menggoreng, usahakan sedapat mungkin menghindari penyerapan minyak yang berlebih ke dalam bahan makanan. Caranya: kalau membuat pisang atau tempe goreng, sebelum menggoreng celupkan pisang atau tempe ke adonan tepung terigu atau tepung beras.
  • Untuk mencegah kadar minyak berlebihan, selesai menggoreng tiriskan makanan sampai tak ada lagi minyak yang menetes.

 

Lebih sehat lagi bila pengaturan makan makanan gorengan diselingi dengan makanan non gorengan. Misalnya, hari ini dalam menu kita ada tahu goreng, maka besok tahu sebaiknya dipepes saja, yang tidak menggunakan minyak goreng. Dan jangan lupa harus diimbangi dengan serat yang berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi & herbal 7in1….. luar biasa…

 

Pilah-pilah Minyak Goreng

author : K. Tatik Wardayati

pilah-pilah minyak goreng

Bila kita pergi ke pasar swalayan atau toko sering terlihat deretan minyak goreng yang pada kemasannya tertulis “non kolesterol”. Sebetulnya, semua minyak goreng pastilah nonkolesterol karena terbuat dari minyak nabati. Umumnya minyak goreng terbuat dari bahan keluarga kelapa seperti kelapa, kelapa sawit, dan palem. Sementara minyak goreng dari golongan minyak sayur, misalnya minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, dan minyak canola.

 

Dari komposisinya, minyak goreng terdiri atas tiga jenis:

 

  • Minyak goreng asam lemak jenuh. Contohnya: minyak goreng dari keluarga kelapa.
  • Minyak goreng asam lemak tak jenuh tunggal. Contohnya: minyak zaitun dan minyak kacang
  • Minyak goreng asam lemak tak jenuh ganda. Contohnya: minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kedelai, dan minyak wijen.

 

Mana yang harus dipilih? Semua minyak goreng pada dasarnya baik asalkan digunakan dalam jumlah tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

 

Mengonsumsi minyak kelapa dalam menu sehari-hari dalam jumlah wajar dan sesuai kebutuhan bisa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Keunggulan lain dari minyak kelapa adalah sifatrnya yang antimikroba yang mampu membunuh virus penyebab HIV, SARS, hepatitis C, herpes, dan influenza.

 

Minyak goreng asam lemak tak jenuh mempunyai kandungan omega 3, 6, dan 9 yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah dan penyakit degeneratif. Namun, minyak ini ada kelemahannya, yaitu kurang baik untuk menggoreng dalam suhu tinggi. Lebih baik hanya digunakan untuk menumis. Karena pada suhu tinggi senyawa asam lemak tak jenuh mudah teroksidasi dan menimbulkan senyawa radikal bebas yang tidak baik bagi kesehatan. Suhu tinggi juga merusak senyawa asam lemak sehingga yang terkonsumsi hanya sedikit.

 

Para ahli menganjurkan dalam pemakaian asam lemak tidak jenuh tinggi hendaknya dibarengi dengan vitamin E yang bersifat antioksidan.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi & herbal 7in1….. luar biasa…