Membersihkan Sayuran Dari Pestisida

author : K. Tatik Wardayati

sayuran - wiku hpa

Sayuran, pastinya semua tahu sangat penting untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Dibandingkan dengan sayuran yang sudah dimasak, sayuran mentah mengandung lebih banyak nutrisi. Sayangnya, pestisida membuat banyak orang takut memakam sayuran mentah.

Membeli sayuran organik tidak mengurangi risiko paparan pestisida, selain harganya yang masih cukup mahal, bukan tidak mungkin terjadinya kontaminasi tanah.

Sebenarnya ada cara mudah untuk menyingkirkan pestisida pada sayuran, yaitu mencuci dengan air matang. Penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari Connecticut Agricultural Experiment Station tahun 2000 menemukan bahwa mencuci sayuran dengan air matang lebih efektif bila digunakan juga sabun khusus pencuci sayuran dan buah.

Dalam penelitiannya, mereka membandingkan antara metode mencuci sayuran dengan sabun khusus pencuci sayuran dan mencuci dengan air matang. Hasilnya, bila dicuci dengan air matang 9 dari 12 bentuk pestisida yang ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan bisa dihilangkan.

Penelitian menunjukkan beberapa bahan kimia dalam pestisida masih tersisa meskipun sudah dicuci. Sumber air kotor juga dapat menyebabkan kontaminasi bakteri yang menyebabkan penyakit menular seperti tifus.

Untuk menghilangkan mikroorganisme, Anda dapat menggunakan sabun yang mengandung 10 persen cuka. Penelitian tahun 2003 menunjukkan, larutan cuka dapat mengurangi bakteri dan virus pada sayuran hingga 95 persen.

Cara lainnya agar aman makan sayuran mentah adalah dengan teknik blansir, yaitu mencelupkan bahan selama beberapa saat (sekitar 5 menit) ke dalam air mendidih, kemudian segera rendam sebentar dengan air dingin yang fungsinya menghentikan proses pemanasan. Cara ini biasanya untuk sawi, kubis, bayam, kacang panjang, wortel, pare, dan labu siam.

Lama waktu blansir ditentukan oleh teksture bahan mentahnya. Makanya, blansir sebaiknya dilakukan masing-masing sayuran, tidak boleh dicampur. Dan masih dalam keadaan utuh, setelah proses blansir barulah sayuran dipotong-potong. (Sumber: MedicMagic)

dari: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi & herbal 7in1….. luar biasa…

Seri TOGA: Cegah Uban dengan Pepaya

author : Agus Surono

Pepaya

Siapa tak kenal dengan pepaya (Carica papayaL)? Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dataran ketinggian 1.000 mdpl. Tanaman pepaya menyukai tanah yang kaya bahan organik dan tidak menyukai tempat tergenang. Ciri pohon ini adalah batangnya tidak bercabang pada umumnya. Daunnya terkumpul di ujung batang dan menjari. Buahnya yang sering dikonsumsi sebagai pencuci mulut berbentuk bulat hingga memanjang tergantung jenisnya. Umumnya berwarna hijau saat muda dan kekuningan hingga jingga saat sudah matang.

Selain buah, daun pepaya juga dimanfaatkan untuk disayur atau sebagai pelunak daging karena kandungan enzim papainnya. Sedangkan sebagai tanaman obat, seperti yang ditulis di buku Taman Obat Keluarga pepaya bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit atau kelainan.

  • Kulit melepuh karena panas
    Toreh atau potong-potonglah kulit buah pepaya. Tampung getahnya dan oleskan ke kulit yang melepuh. Diamkan selama sehari semalam. Bila bagian yang melepuh cukup luas, buah pepaya dapat diparut dan daging buahnya ditempelkan.
  • Malaria dan demam
    Petiklah daun pepaya muda dan tumbuklah hingga menjadi setengah gelas. Tambahkan air ¾ gelas dan sedikit garam. Peras campuran itu dan saring. Cairan ini diminum 3 kali sehari dengan dosis yang sama. Lakukanlah 5 hari berturut-turut.
  • Digigit ular berbisa
    Ambillah 5 jari akar pepaya. Bersihkan dan tumbuk hingga halus. Tempelkan pada bagian yang terkena gigitan dan balutlah. Gantilah 2 kali sehari.
  • Beruban sebelum waktunya
    Ambil 30 biji pepaya dan digongseng, lalu tumbuk hingga halus. Campurkan dengan 1 sendok minyak kelapa. Gosokkan pada kulit kepala yang beruban.
  • Cacing gelang
    Sediakan 2 sendok makan biji pepaya. Giling halus-halus dan seduh dengan ½ cangkir air panas, lalu tambahkan 1 sendok makan madu dan diminum pelan-pelan.
  • Jengkolan (susah kencing karena terlalu banyak makan jengkol)
    Setengah tangkai daun pepaya ditambah 10 lembar daun kacang panjang dan 6 tangkai daun singkong dicuci bersih. Tumbuk bahan tersebut hingga halus. Kemudian ditambah ½ cangkir air masak dan diremas. Tambahkan 1 sendok madu, peras, dan saringlah. Larutan ini diminum 1 – 2 kali sehari.

Sebagai buah konsumsi sendiri pepaya dipercaya bisa mengatasi masalah pencernaan (buang air besar tidak teratur), sakit maag, sariawan, dan merangsang nafsu makan. Cukup dengan mengonsumsi buah segar secara rutin.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi 7in1…