Pilah-pilah Minyak Goreng

author : K. Tatik Wardayati

pilah-pilah minyak goreng

Bila kita pergi ke pasar swalayan atau toko sering terlihat deretan minyak goreng yang pada kemasannya tertulis “non kolesterol”. Sebetulnya, semua minyak goreng pastilah nonkolesterol karena terbuat dari minyak nabati. Umumnya minyak goreng terbuat dari bahan keluarga kelapa seperti kelapa, kelapa sawit, dan palem. Sementara minyak goreng dari golongan minyak sayur, misalnya minyak jagung, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, dan minyak canola.

 

Dari komposisinya, minyak goreng terdiri atas tiga jenis:

 

  • Minyak goreng asam lemak jenuh. Contohnya: minyak goreng dari keluarga kelapa.
  • Minyak goreng asam lemak tak jenuh tunggal. Contohnya: minyak zaitun dan minyak kacang
  • Minyak goreng asam lemak tak jenuh ganda. Contohnya: minyak jagung, minyak biji matahari, minyak kedelai, dan minyak wijen.

 

Mana yang harus dipilih? Semua minyak goreng pada dasarnya baik asalkan digunakan dalam jumlah tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

 

Mengonsumsi minyak kelapa dalam menu sehari-hari dalam jumlah wajar dan sesuai kebutuhan bisa menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Keunggulan lain dari minyak kelapa adalah sifatrnya yang antimikroba yang mampu membunuh virus penyebab HIV, SARS, hepatitis C, herpes, dan influenza.

 

Minyak goreng asam lemak tak jenuh mempunyai kandungan omega 3, 6, dan 9 yang dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah dan penyakit degeneratif. Namun, minyak ini ada kelemahannya, yaitu kurang baik untuk menggoreng dalam suhu tinggi. Lebih baik hanya digunakan untuk menumis. Karena pada suhu tinggi senyawa asam lemak tak jenuh mudah teroksidasi dan menimbulkan senyawa radikal bebas yang tidak baik bagi kesehatan. Suhu tinggi juga merusak senyawa asam lemak sehingga yang terkonsumsi hanya sedikit.

 

Para ahli menganjurkan dalam pemakaian asam lemak tidak jenuh tinggi hendaknya dibarengi dengan vitamin E yang bersifat antioksidan.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi & herbal 7in1….. luar biasa…

Daging Merah Picu Diabetes?

daging merah - wiku HPA

Suka menyantap daging sapi seperti beefsteak sapi atau sosis sapi? Sebaiknya mulailah berhati-hati. Karena konsumsi daging sapi berlebihan bisa memicu resiko penyakit diabetes. Bagaimana menyiastinya?

Daging merah merupakan sebutan untuk daging hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba, kambing, kuda, babi dan lain-lain. Daging merah disukai karena kaya akan protein dan zat besi serta sejumlah nutrisi lain yang diperlukan oleh tubuh.

Namun, di sisi lain daging merah mengandung banyak lemak dan hormon yang bisa memicu terjadinya penyakit diabetes. Daging juga tinggi protein, protein akan memecah amonia yang bersifat karsinogenik pada manusia.

Sebuah studi dari Harvard School of Public Health, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa konsumsi daging merah dan olahannya secara berlebih bisa memicu obesitas yang beresiko meningkatkan penyakit diabetes tipe 2.

Tidak hanya itu, studi yang dilansir dalam American Journal of Clinical Nutrition pekan ini juga menyebut, makan 100 gram daging merah setiap hari bisa meningkatkan risiko diabetes 19%. Sedangkan makan 50 gram daging merah olahan (sosis, bakso, daging asap) setiap hari bisa meningkatkan risiko diabetes 51%.

Namun, resiko ini akan berkurang jika daging merah yang dimakan diganti atau diselingi dengan kacang-kacangan, daging unggas, susu rendah lemak atau makanan yang mengandung protein nabati.

(Odi/Odi)

sumber: detikHealth

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi & herbal 7in1….. luar biasa…