Singkong, Makanan Kaya Manfaat

author : K. Tatik Wardayati

singkong

fotopedia.com – Batang, daun, dan umbinya, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.

Intisari-Online.com – Singkong memiliki nama Latin Manihot utilissima. Dikenal juga sebagai ketela pohon atau ubi kayu atau cassava dalam bahasa Inggris, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.

Banyak orang menyukai makan singkong. Dari yang hanya direbus, digoreng, atau digoreng dengan tambahan berbagai rasa, hingga keripik singkong. Di beberapa daerah di Asia, umbinya dikenal sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Dalam 100 gram singkong mengandung kalori 154 gram, protein 1 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 36,8 gram, sementara seratnya sebesar 0,9 gram, dan kandungan airnya mencapai 61,4 gram. Singkong termasuk dalam karbohidrat kompleks, yang dicernanya lebih lambat sehingga dapat membuat kenyang lebih lama. Daun singkong mengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.

Singkong sebenarnya memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Beberapa efek dari singkong juga bisa menyembuhkan penyakit.

  • Reumatik. Untuk menyembuhkan penyakit ini, singkong digunakan sebagai pengobatan dari dalam dan luar. Pada pemakaian luar, gunakan daun singkong 5 lembar ditambah 15 gram jahe. Tumbuk dan oleskan pada tubuh. Untuk pengobatan dari dalam, gunakan 100 gram batang singkong, satu batang serai, garam, jahe 15 gram. Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air hingga menjadi 400 ml. Kemudian saring dan minum sebanyak 200 ml. Lakukan ini setiap dua hari sekali.
  • Demam. Untuk mengurangi suhu tubuh, gunakan batang singkong. Rebus 60 gram batang singkong dan 300 gram daun singkong dengan 800 ml air. Biarkan air rebusan menyusut hingga 400 ml, saring, dan minumlah. Untuk hasil maksimal, minum dua kali sehari.
  • Luka. Singkong juga dapat digunakan untuk mengobati luka yang telah memasuki tahap infeksi. Tumbuk batang singkong yang masih segar, kemudian letakkan pada daerah luka tubuh atau parut singkong dan borehkan pada luka, lalu tutup dengan perban. Untuk luka yang disebabkan oleh benda panas, singkong diparut dan diperas. Pati yang mengendap diborehkan beberapa saat pada luka.
  • Diare. Untuk mengobati diare atau sakit perut, gunakan daun singkong. Caranya, rebus tujuh lembar daun singkong  dengan 800 ml air, biarkan sampai hanya 400 ml, saring, dan minum.
  • Sakit kepala. Sakit kepala selalu mengganggu aktivitas. Minum obat sakit kepala terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatan. Sebaiknya cobalah cara alami dengan menumbuk daun singkong sampai halus, lalu taruh di kepala sebagai kompres.
  • Beri-beri.  Bagi pecinta sayur daun singkong, mereka akan bebas dari penyakit ini. Namun, penderita beri-beri, harus mengonsumsi 200 gram daun singkong rebus, yang bisa dimakan sebagai lalapan.
  • Meningkatkan stamina. Untuk meningkatkan stamina, campurkan 100 gram singkong, 5 butir angco, dan air. Untuk menghindari rasa pahit, tambahkan madu. (*)

 

sumber: Intisari Online

Didukung oleh: Kedai Mas ‘nDut – Mie Ayam Ceker

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…

Makanan yang Beracun

author : K. Tatik Wardayati

makanan yang berpotensi beracun

Tiram dan spesies kerang, paling berpotensi menyerap racun dari lingkungannya.

Intisari-Online.com – Makanan merupakan sumber energi dengan kandungan nutrisi yang penting bagi tubuh. Namun, di balik manfaatnya, sejumlah makanan berpotensi menyimpan racun yang dapat membahayakan tubuh. Berikut ini serangkaian makanan yang dapat meracuni tubuh jika dimakan tanpa memperhatikan kondisi dan pengolahan yang baik.

  • Telur. Seperti makanan lain, telur juga terkontaminasi dengan bakteri berbahaya seperti Salmonella. Karena itu, biasakan untuk selalu membeli telur dari toko yang bersih dan tepercaya. Setelah mencuci permukaan dengan air bersih, dinginkan segera. Masak telur sampai matang sebelum dimakan. Bagi mereka yang terbiasa makan telur mentah atau setengah matang, waspadalah karena infeksi bakteri ini dapat memicul gejala keracunan parah.
  • Tuna. Jenis ikan ini rentan terkontaminasi dengan scombrotoksin, yang dapat menyebabkan kram dan sakit kepala. Pastikan menyimpan tuna di tempat dingin, jika perlu, pada permukaan es. Area penyimpanan yang terlalu panas akan merangsang pelepasan racun yang sulit dihilangkan melalui proses memasak. Hindari makan ikan tuna kurang matang tanpa mengetahui kondisi penyimpanan sebelum pengolahan.
  • Tiram. Tiram dan spesies kerang lain diketahui sebagai makanan yang paling berpotensi menyerap racun dari lokasi. Jika ditangkap dari perairan yang tercemar, kerang yang paling mungkin terkontaminasi dengan racun. Ketika masuk ke dalam tubuh, bisa menyebabkan reaksi seperti muntah, demam, dan diare. Hati-hatilah saat membeli tiram atau kerang.
  • Kentang. Kentang mengandung racun alami, yaitu solanin dan chaconine. Racun ini biasanya ada pada kentang hijau, toge, dan merusak secara fisik. Terkonsentrasi di daerah yang hijau, pada kulit, atau daerah di bawah kulit. Karena itu, hindari pengolahan kentang yang masih muda atau masih kehijauan.
  • Keju. Keju paling rentan terkontaminasi oleh bakteri seperti Salmonella listeria. Dalam kasus yang sangat jarang bisa menyebabkan keguguran dari wanita hamil yang mengonsumsinya. Itulah mengapa wanita hamil disarankan untuk menghindari konsumsi keju dari pasar. Untuk penggemar keju, biasakan membeli produk bermerek di supermarket yang dikemas baik dan dicantumkan tanggal kedaluarsanya.
  • Berry. Buah ini rentan terkontaminasi oleh bakteri Cyclospora, yang dapat menyebabkan kram, dehidrasi, dan diare. Itu sebabnya mengapa pada beberapa orang alergi terhadap buah-buahan seperti stroberi, raspberry, dan blackberry.

sumber: Intisari Online

Suplemen kesehatan anakExtragreen HPA jawabnya…