Rencanakan Mudik Biar Kantong Tak Jebol

author : Agus Surono

THR sudah mampir. Mudik sudah di depan mata. Namun, agar perjalanan nyaman dan tenang tanpa terganggu oleh persoalan keuangan, kiat dari Safir Senduk dan rekan berikut layak disimak.
  1. Rencanakan Pengeluaran
    Sebenarnya, membuat rencana pengeluaran untuk mudik sama saja seperti merencanakan keuangan lainnya. Namun, memang persiapannya harus lebih matang. Mulai dari mengatur jadwal keberangkatan, jumlah anggota keluarga yang akan ikut, transportasi yang akan dipakai, biaya selama mudik, membeli oleh-oleh, termasuk untuk “salam tempel”.Jika sudah punya rencana yang jelas, sesuaikan dengan rencana pengeluaran. Anda bisa memakai pemasukan tidak rutin untuk menanggulangi pengeluaran mudik. Jadi, pos pengeluaran rutin tak akan terganggu, dan jelas tak akan bikin sakit kepala melihat tagihan kartu kredit.

    Pos pemasukan tidak rutin ini bisa dari THR, atau sengaja menabung khusus untuk ritual mudik. Anda pun bisa membuat perkiraan melesetnya anggaran dari pengalaman selama ini. Yang penting, Anda perlu disiplin dengan rencana yang dibuat. Paling tidak, jangan sampai melewati anggaran maksimal. Lalu, biaya apa saja yang harus dipersiapkan?

    • Biaya transport, makan dan minum selama perjalanan (pergi dan pulang)
    • Biaya membeli oleh-oleh
    • Biaya hidup selama di kampung halaman
    • “Salam tempel” atau angpau untuk sanak saudara di kampung
    • Biaya keamanan untuk menjaga rumah, jika perlu
  2. Selesaikan Semua Kewajiban
    Hati pasti lebih tenang dan nyaman bila mudik tanpa hutang. Bereskan semua “beban” yang mungkin muncul, terutama tagihan-tagihan yang datang rutin seperti rekening listrik, air, cicilan rumah, kartu kredit, gaji dan THR pembantu, dan lainnya.Disarankan jangan menundanya karena setiap kewajiban pasti ada konsekuensinya. Misalnya, bunga tagihan membengkak atau listrik diputus. Tentu tidak enak ‘kan, pulang mudik tiba-tiba rumah menjadi gelap gulita dan anak-anak menangis karena tak bisa menonton teve.

    Satu hal lagi, kewajiban yang harus dibereskan termasuk yang menyangkut ibadah, yaitu membayar zakat fitrah. Ada sebagian orang yang menjadikan momen Ramadhan untuk memayar zakat maal (harta). Ada juga yang menjadikannya untuk memenuhi nazarnya. Selain memenuhi ibadah, hati pun jadi lebih tenang.

  3. Siapkan Dana di ATM, Debit, atau Kartu Kredit
    Cara lain yang bisa dilakukan agar dana Anda tetap sesuai rencana adalah dengan memakai kartu, entah ATM, Debit, atau Kartu Kredit. Kita memang tak bisa prediksi kebutuhan seluruhnya secara mendetail. Selain itu, membawa uang tunai akan berisiko lebih besar di samping cenderung akan lebih boros.

    Jadi, sebaiknya saat mudik Anda cukup membawa biaya perjalanan dan makan saja. Sedangkan biaya untuk hidup atau “salam tempel” bisa diambil melalui ATM setelah sampai di kampung halaman.

    Namun ingat, fungsi kartu-kartu tadi sebenarnya lebih untuk berjaga-jaga saja, bukan sebagai uang tambahan yang tiba-tiba turun dari langit. Walaupun berbentuk credit card, pastikan Anda memiliki dana lebih untuk langsung membayar tagihannya.

Nah, kiatnya tak sulit, bukan? Selamat mudik dengan tenang dan nyaman!

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi & herbal 7in1….. luar biasa…

Kurangi Makanan Manis Saat Sahur Agar Tak Cepat Lemas

img
(Foto: thinkstock)

Jakarta, Sebagian besar umat Muslim di Indonesia mulai menjalankan ibadah puasa ramadhan. Jangan malas bangun sahur karena ini penting untuk menjaga stamina tubuh. Tapi sebaiknya kurangi makanan manis saat sahur karena bisa bikin lemas dan cepat lapar.

“Sebaiknya menghindari makanan yang cepat meningkatkan rasa lapar seperti terlalu manis,” tulis DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc dari Departemen Ilmu Gizi FKUI kepada detikHealth, Minggu (31/7/2011).

Makanan manis akan membuat tubuh melepaskan insulin dengan cepat sehingga memicu rasa cepat lapar. Fungsi insulin adalah memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.

Menurut Dr Tati, sapaan akrabnya, makanan yang terlalu manis akan meningkatkan gula darah secara cepat namun kemudian akan menurunkannya secara drastis, yang akhirnya akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gula sebagai zat tenaga sehingga tubuh cepat lemas dan mengantuk.

Makanan yang manis hanya bertahan 2 jam setelah dimakan. Padahal kita harus menahan puasa selama 14 jam jadi akan ada waktu 12 jam kondisi tubuh akan lemas.

“Saat sahur, makanan tetap dengan pola gizi seimbang terutama cukup protein dan lemak dari lauk-pauk sebagai cadangan energi jangka panjang,” lanjut Dr Tati.

Selain protein dan lemak dari lauk-pauk, karbohidrat juga perlu mendapat perhatian. Agar memiliki tubuh yang bugar saat berpuasa, maka menu karbohidrat yang ideal untuk sahur adalah ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah dan buah-buahan.

Jenis karbohidrat ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum, nasi merah merupakan karbohidrat kompleks yang kadar gulanya rendah dan menahan kenyang lebih lama hingga 6 jam.

Karbohidrat kompleks ini bisa disimpan di liver dan otot sebagai glikogen (zat sebelum menjadi glukosa). Jika tubuh kekurangan energi, cadangan glikogen inilah yang akan dipecah menjadi glukosa sebagai sumber energi.

Bila Anda terlambat bangun dan hanya memiliki sedikit waktu untuk sahur, Dr Tati menyarankan untuk mengonsumsi susu dengan serealia sayur, buah, serta air putih. Menu tersebut dapat memberi Anda cadangan energi dengan waktu makan yang sedikit.

(mer/ir)

sumber: detikHealth

Ngopi sekaligus mendapatkan khasiat Herba? Klik di sini…