Gula Bisa Bikin Kecanduan Seperti Kokain

Merry Wahyuningsih – detikHealth

gula

foto: thinkstock

Jakarta, Tak hanya narkoba, rokok dan garam yang bikin orang kecanduan, makanan yang mengandung banyak gula juga membuat orang kecanduan. Bahkan kecanduan gula memiliki efek yang sama dengan kokain pada bagian otak.

Ilmuwan di Amerika Serikat baru-baru ini melakukan penelitian dan menemukan bahwa produk makanan yang dimaniskan dengan gula atau makanan tinggi fruktosa sirup jagung dapat menyebabkan adiktif seperti kokain atau nikotin.

Peneliti menemukan bahwa ketika orang obesitas (kegemukan) dan pemakan kompulsif ditunjukkan gambar-gambar favorit mereka, maka area otak yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (orbital frontal cortex) akan mengalami gelombang dopamin.

Area otak ini juga akan aktif ketika seorang pecandu kokain ditunjukkan sekantong bubuk putih (kokain). Artinya, efek yang terjadi pada otak pecandu gula sama dengan pecandu kokain.

Pada studi yang dilakukan pada tikus juga ditunjukkan bahwa tikus yang diberi makanan tinggi fruktosa sirup jagung akan mengembangkan perubahan otak dan perilaku yang sama dengan tikus yang kecanduan morfin.

“Data ini begitu besar, orang di lapangan harus menerimanya. Kami menemukan efek yang luar biasa antara narkoba dan makanan di otak,” jelas Nora Volkow, direktur National Institute on Drug Abuse, seperti dilansir Dailymail, Kamis (3/11/2011).

Menurut Volkow, temuan ini sangat signifikan dan hasilnya dapat membantu mengubah preferensi orang yang doyan makan.

“Kami berusaha mengembangkan pengobatan yang mengganggu dengan preferensi patologis makanan. Katakanlah Anda kecanduan es krim, Anda mungkin dengan mendapatkan pengobatan yang memblokir minat Anda terhadap es krim, tetapi tidak mempengaruhi minat pada daging,” jelas Mark Gold dari University of Florida di Gainesville.

(mer/ir)

sumber: detikHealth

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…

Efek Berhenti Merokok dalam Hitungan Menit

Shutter Stock / Ilustrasi

KOMPAS.com – Hampir sebagian besar orang tahu bahaya yang ditimbulkan dari sebatang rokok. Namun, menghilangkan kebiasaan merokok tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Untuk bisa berhenti merokok haruslah didasarkan pada keinginan, tekad dan komitmen yang besar dari dalam diri orang yang bersangkutan. Tidak jarang, setiap kali Anda mengubah kebiasaan untuk berhenti merokok, tubuh akan membuat satu reaksi.

Efek samping dari berhenti merokok mencakup berbagai gejala seperti mental dan fisik. Namun jika Anda mampu bertahan dan dapat mengubah kebiasaan merokok, akan banyak efek positif yang Anda dapat.  Inilah efek berhenti merokok secara bertahap dari mulai hitungan menit hingga hitungan tahun :

* 20 menit : Nikotin dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang menyebabkan peningkatan risiko serangan jantung. Jika dalam 20 menit Anda mampu berhenti merokok, detak jantung dan tekanan darah akan turun secara normal.

* 8 jam : Tidak merokok selama 8 jam, akan membuat kadar nikotin dan tingkat karbon monoksida dalam darah berkurang, hal ini juga menyebabkan penurunan risiko serangan jantung. Oksigen dalam darah Anda juga akan meningkat menjadi normal.

* 24 jam : Kemungkinan Anda mengalami risiko serangan jantung menurun. Semua karbon monoksida dan nikotin keluar dari tubuh. Ujung saraf Anda mulai kembali tumbuh mengarah pada peningkatan kemampuan indra penciuman dan perasa.

* 48 jam : Inilah bagian yang sulit, karena dalam 48 jam Anda akan mengalami efek samping yang buruk seperti sakit perut, muntah dan juga kemungkinan mengalami hipotermia. Tetapi manfaat lain akan Anda dapatkan, di antaranya menurunkan risiko kerusakan paru-paru dan kanker paru-paru.

* 72 jam : Tabung bronkial mulai rileks dan bernapas menjadi lebih mudah.

* Setelah 2 minggu : Fungsi paru meningkat sampai 30% sehingga sirkulasi darah meningkat. Berjalan menjadi lebih mudah. Tapi juga dapat menyebabkan gejala penarikan diri seperti mudah tersinggung, sakit kepala, dan kecemasan, yang mengapa obat antidepresan bekerja dengan baik dalam berhenti merokok.

* Antara 1-9 bulan : Silia di paru-paru mulai berfungsi dengan baik dengan membersihkan paru-paru lendir, sehingga dapat mengurangi risiko infeksi.

* Setelah 1 tahun : Risiko Anda menderita penyakit yang berhubungan dengan merokok seperti serangan jantung akan berkurang setengah dibandingkan saat satu tahun yang lalu.

* Setelah 10 tahun : Risiko terkena serangan jantung dan kanker paru-paru sama seperti seseorang yang belum pernah merokok. Begitu pula pada risiko penyakit lainnya seperti, kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, leher rahim, dan pankreas juga akan berkurang.

Sumber : Kompas Health / Lifemojo

Ngopi sekaligus mendapatkan khasiat Herba? Klik di sini…