Lidah Buaya Bantu Atasi Diabetes

KOMPAS.com — Selain menyuburkan rambut, lidah buaya juga dikenal berkhasiat untuk mengobati sejumlah penyakit. Di antaranya diabetes melitus dan serangan jantung.

Lidah buaya atau Aloevera adalah salah satu tanaman obat yang berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit. Tanaman ini sudah digunakan bangsa Samaria sekitar tahun 1875 SM.  Bangsa Mesir kuno sudah mengenal khasiat lidah buaya sebagai obat sekitar tahun 1500 SM. Berkat khasiatnya, masyarakat Mesir kuno menyebutnya sebagai tanaman keabadian.

Seorang peracik obat-obatan tradisional berkebangsaan Yunani bernama Dioscordes, menyebutkan bahwa lidah buaya dapat mengobati berbagai penyakit. Misalnya bisul, kulit memar, pecah-pecah, lecet, rambut rontok, wasir, dan radang tenggorokan.

Dalam laporannya, Fujio L. Panggabean, seorang peneliti dan pemerhati tanaman obat, mengatakan bahwa keampuhan lidah buaya tak lain karena tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup bagi tubuh manusia. Hasil penelitian lain terhadap lidah buaya menunjukkan bahwa karbohidrat merupakan komponen terbanyak setelah air, yang menyumbangkan sejumlah kalori sebagai sumber tenaga.

Makanan kesehatan

Menurut seorang pengamat makanan kesehatan (suplemen), Dr Freddy Wilmana MFPM SpFK, dari sekitar 200 jenis tanaman lidah buaya, yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloevera Barbadensis miller. Lidah buaya jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat, antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.

Mengingat kandungan yang lengkap itu, lidah buaya menurut Dr. Freddy bukan cuma berguna menjaga kesehatan, tapi juga mengatasi berbagai penyakit. Misalnya, lidah buaya mampu menurunkan gula darah pada diabetesi yang tidak tergantung insulin.

Mengandung Antioksidan

Menurut Dr. Freddy, beberapa unsur mineral yang terkandung dalam lidah buaya juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc.

Bahkan hasil penelitian yang dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloevera barbadensis miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif.

Lidah buaya bersifat merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit. Dalam lendir lidah buaya terkandung zat lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Hasilnya, kulit tidak cepat kering dan terlihat awet muda.

Selain wasir, lidah buaya bisa mengatasi bengkak sendi pada lutut, batuk, dan luka. Lidah buaya juga membantu mengatasi sembelit atau sulit buang air besar karena lendirnya bersifat pahit dan mengandung laktasit, sehingga merupakan pencahar yang baik.

Sejauh ini, menurut Dr. Freddy, penelitian belum menemukan efek samping penggunaan lidah buaya. Jika ada masalah, itu hanya berupa alergi pada mereka yang belum pernah mengonsumsi lidah buaya.

Yang perlu diingat, menurut Dr. Freddy, sifat tanaman lidah buaya hampir mirip dengan buah apel yang bila habis digigit langsung berwarna cokelat. Hal itu bisa menjadi tanda lidah buaya telah teroksidasi, sehingga beberapa zat yang dikandungnya rusak.

Ramuan lidah buaya

Radang tenggorokan

Cara Meramu: 1 daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong-potong atau diblender. Tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari. Ambeien

Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dibuang durinya, dicuci, lalu diparut. Beri setengah (1/2) gelas air panas, kemudian peras. Tambahkan 2 sendok makan madu. Dalam keadaan hangat, minum 3 kali sehari. Sembelit

Cara Meramu: Setengah (1/2) batang daun lidah buaya dicuci dan dikupas. Isinya dipotong kecil-kecil. Seduh dengan setengah (1/2) gelas air. Beri 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari.

Diabetes melitus

Cara Meramu: 2 batang daun lidah buaya, dicuci, dibuang durinya, dipotong-potong. Rebus dengan 3 gelas air, lalu saring. Minum 3 kali sehari sesudah makan, masing-masing setengah gelas.

Penurun kadar gula darah

Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar  (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

Penyubur rambut

Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.

Batuk (yang membandel)

Cara Meramu: 20 g daun lidah buaya dicuci, dikupas, dipotong-potong. Beri 2 sendok makan madu murni. Minum 2 kali sehari. Ulangi selama 10 hari.  @Suharso Rahman

sumber: health.kompas /Gaya Hidup Sehat

Ngopi sekaligus mendapatkan khasiat Herba? Klik di sini…

Telur Ayam Paling Bagus untuk Orang Anemia yang Punya Radang

img
foto: Thinkstock

Jakarta, Penyerapan zat besi pada penderita anemia berlangsung tidak sempurna yang salah satu penyebabnya adalah radang atau inflamasi. Menurut ahli gizi, sumber makanan yang komplet untuk memenuhi kebutuhan zat besi sekaligus mengatasi radang penderita anemia adalah telur ayam.

Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr Saptawati Bardosono, MSc mengatakan kandungan zat besi telur memang tidak sebanyak daging merah. Namun pada kondisi terjadinya radang baik yang kelihatan maupun tersembunyi (subklinis), telur menjadi pilihan yang bagus karena mengandung Vitamin A yang bisa meredakan radangnya.

“Vitamin A bisa kita dapatkan dalam kuning telur. Kalau zaman dulu adanya cuma telur ayam kampung, itu lebih bagus karena kuning telurnya lebih besar,” ungkap Dr Tati, demikian ia biasa dipanggil, saat ditemui detikHealth di FKUI, Rabu (6/7/2011).

Dilihat dari kandungannya tersebut, Dr Tati mengatakan telur ayam paling bagus bagi penderita anemia defisiensi besi yang mengalami radang. Namun ia menganjurkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi telur tapi cukup 1 butir/hari, karena kuning telur juga mengandung kolesterol yang tidak baik untuk dikonsumsi terlalu banyak.

Selain itu, telur yang dikonsumsi sebaiknya dimasak terlebih dahulu. Dr Tati menjamin pemanasan tidak akan merusak kandungan vitamin A maupun zat besi, malah akan membunuh bakteri salmonellapenyebab diare yang kemungkinan masih ada di dalamnya.

Susahnya mendapat zat besi dari makanan 

Meski kandungan gizi dalam telur lebih komplet, Dr Tati menegaskan bahwa daging merah tetap merupakan sumber zat besi paling bagus. Sedangkan kandungan zat besi dalam sumber makanan hewani seperti daging ayam, hati sapi dan telur meski banyak tapi masih lebih rendah dari daging merah.

Zat besi yang diperoleh dari sumber hewani juga lebih mudah diserap oleh tubuh ketimbang dari sayuran hijau dan sumber nabati lainnya seperti kacang-kacangan. Jenis zat besi dari hewani ini menurut Dr tati dinamakan zat besi Heme.

Zat besi Heme merupakan zat besi yang mudah diserap oleh tubuh dan banyak ditemukan pada sumber makanan hewani. Zat besi yang ditemukan pada kacang-kacangan, bayam dan sayuran lain merupakan zat besi Non-Heme, yang lebih sulit diserap oleh tubuh karena harus melewati proses yang rumit.

Khusus pada bayam, Dr Tati mengungkap bahwa sebenarnya kandungan zat besinya cukup tinggi. Namun di sisi lain, bayam mengandung asam fitat yang justru menghambat penyerapan zat besi, sehingga berapapun bayam yang dikonsumsi kebutuhan zat besi kadang-kadang tetap sulit dipenuhi.

Faktor lain yang sering menghambat penyerapan zat besi dari makanan adalah kalsium. Karena itu jika ingin penyerapan zat besinya maksimal, Dr Tati menganjurkan agar daging merah, sayur maupun telur tidak dikonsumsi bersamaan dengan susu atau suplemen kalsium.

“Kalsium dapat menghambat penyerapan zat besi. Yang justru meningkatkan penyerapannya adalah vitamin C sehingga saat sedang mengonsumsi suplemen zat besi, minum jus jeruk lebih dianjurkan daripada minum susu,” tambah Dr Tati.

Meski tidak sepraktis minum suplemen, Dr Tati lebih menyarankan agar kebutuhan zat besi dipenuhi dari sumber makanan sehari-hari. Suplemen hanya dibutuhkan dalam kondisi tertentu, misalnya karena sakit sehingga secara fisik tubuh memang tidak mampu menyerap zat besi dengan optimal.

(up/ir)

sumber: detikHealth

Ingin tahu khasiat Kopi Radix HPA? Klik di sini…