Jambu Biji, Buah Super

author : K. Tatik Wardayati

jambu biji

pot-puree.blogspot
Jambu biji mengandung antioksidan lebih tinggi daripada apel.

 

Intisari-Online.com – Sebutir apel sehari menjauhkan dokter. Tapi, tidak sebesar fungsinya dibanding jambu biji, mangga, atau delima.

Hasil dari serangkaian tes pada buah-buahan di India menemukan, jambu biji merupakan makanan terbaik dengan konsentrasi antioksidan tertinggi yang melindungi terhadap kerusakan sel yang menyebabkan kulit menua dan menyebabkan kanker.

Setelah jambu biji kemudian plum India – yang ditanam oleh petani Inggris di kaki bukit Himalaya – apel, dan mangga.

Para ilmuwan dari National Institute of India di Hyderabad menemukan konsentrasi antioksidan sedikit di bawah 500 mg per 100 g jambu biji, 330 mg dalam plum, dan 135 mg dalam buah delima. Apel memiliki seperempat dari antioksidan dalam jambu biji, sedangkan pisang mengandung sejumlah kecil hanya dengan 30 mg per 100 g. Semangka dan nanas menawarkan perlindungan minimal terhadap radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel.

Mangga, meskipun kandungan fruktosanya tinggi, mengandung 170 mg antioksidan, tiga kali lebih banyak daripaa pepaya. Anggur, tiga kali lebih bermanfaat bagi tubuh daripada jeruk.

Dr. Sreeramulu, seorang  endokrinolog, mengatakan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Research International akan membantu konsumen dalam memilih buah yang memaksimalkan asupan antioksidan tubuh mereka.

Gaya hidup modern mendorong produksi radikal bebas dalam tubuh yang merusak membran sel dan akhirnya membunuh sel itu sendiri. Gaya hidup sekarang ini telah meningkatkan paparan dari makanan sintetis, pencemaran lingkungan, dan stres yang menyebabkan munculnya radikal bebas. Antioksidan membantu memerangi radikal bebas yang mencegah kerusakan sel. Kerusakan dapat menyebabkan kanker, penuaan dini, penyakit kardiovaskular, dan penyakit degeneratif.

“Sejauh ini, belum ada penelitian yang menunjukkan antioksidan dapat membantu menyembuhkan, tapi jelas dapat membantu atau mengurangi risiko kanker,” kata Dr. Sreeramulu. Ia mengatakan timnya terkejut, tapi senang mendapati salah satu dari buah India termurah menawarkan manfaat kesehatan terbesar.

“Jambu biji merupakan buah yang kaya sumber antiosidan serat. Ini adalah buahnya orang miskin karena harganya cukup murah,” katanya.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…

Makanya, Sering-sering Makan Tempe!

author : K. Tatik Wardayati

Makanya, Sering-sering Makan Tempe!

Perubahan gaya hidup yang dialami atau dilakukan banyak orang belakangan ini, membawa pula perubahan pada pola makan. Banyak di antaranya yang memilih, bahkan menyukai junk food. Akibatnya, mereka mengalami defisiensi zat gizi atau non-gizi tertentu, termasuk serat. Para industriawan pun menangkap fenomena ini sebagai peluang sehingga lahirlah berbagai suplemen makanan yang kandungan utamanya serat.

Sebenarnya, tidak ada yang salah pada suplemen serat. Yang salah adalah apabila makanan tambahan itu dianggap bisa sepenuhnya menggantikan serat dari makanan sehari-hari. Mengapa?

Makanan umumnya terdiri atas zat gizi (nutrien) dan zat-zat lain (non-nutrien). Serat termasuk dalam komponen non-nutrien. Kandungan serat yang tinggi dalam makanan sehari-hari, menurut berbagai penelitian, memberikan banyak manfaat, terutama dalam menurunkan risiko terhadap penyakit jantung koroner, diabetes melitus (DM), obesitas, dan keganasan usus besar (kanker kolon).

Serat makanan (dietary fiber) adalah unsur dari dinding sel tanaman dalam makanan yang tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim saluran pencernaan. Berdasarkan sifat kimianya, serat makanan dibedakan atas serat larut dan serat tidak larut. Termasuk dalam kelompok serat tidak larut adalah lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Wortel, gandum, dan buah yang bijinya dapat dimakan seperti arbei, merupakan sumber lignin. Bahan makanan berselulosa relatif tinggi, meliputi tepung gandum, kacang polong, root vegetable, apel, dan buah-buahan berbiji. Sedangkan bahan makanan yang tinggi kadar hemiselulosanya antara lain bekatul, serealia, dan oatmeals.

Di dalam kolon, selulosa, hemiselulosa, dan lignin menyerap air sehingga volume tinja menjadi lebih besar. Mereka juga mempersingkat waktu antara masuknyamakanan dan dikeluarkannya sebagai tinja. Hasilnya, kontak antara zat-zat iritatif dengan mukosa kolorektal (usus besar) menjadi singkat sehingga mencegah timbulnya penyakit di kolon dan rektum. Hal itu dapat menerangkan kegunaan serat makanan dalam mencegah timbulnya karsinoma atau keganasan kolorektal.

Apa saja yang termasuk dalam kelompok serat larut (soluble fiber)? Jawabannya, pektin, psillium, gum, musilago, dan fs-glukan.

Hasil penelitian memperlihatkan, diet tinggi serat larut dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Selain itu, serat larut juga dapat memperbaiki metabolisme karbohidrat. Penelitian juga memperlihatkan, penambahan serat larut pada diet penderita DM dapat menurunkan kadar gula darah.

Bahan makanan sumber serat larut antara lain apel, jeruk (citrus fruits), bekatul (oatbran), gandum (oatmeal), rumput laut, serta kacang polong-polongan, macam kacang kedelai, kacang merah, kacang kapri, kacang hijau, dan kacang tolo.

Rekomendasi asupan serat makanan yang dianjurkan adalah 20 – 30 g per hari untuuk orang dewasa, sekitar 6 g berasal dari serat larut.

Bila membiasakan diri dengan pola makan beraneka ragam, kebutuhan serat akan dapat terpenuhi. Beras atau penukarnya, kacang polong-polongan, buah, dan sayur merupakan sumber serat. Ada keuntungan jika mengonsumsi makanan alami sumber serat. Buah dan sayur misalnya, selain sumber serat juga merupakan sumber beta karoten dan vitamin C yang merupakan antioksidan. Antioksidan sendiri menurunkan risiko terhadap berbagai penyakit degeneratif.

Tempe umpamanya. Selain sebagai sumber serat larut dan tidak larut (100 g mengandung 7,2 g serat) juga merupaka sumber asam lemak tidak jenuh tunggal dan ganda yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Selain itu, tempe juga mengandung isoflavon yang akhir-akhir ini dikaitkan dengan fungsinya menurunkan risiko terjadinya osteoporosis (tulang keropos).

Jadi, sebaiknya tetaplah bertahan pada diet sehat dan seimbang yang kaya serat dari buah, sayur, dan sumber serat lainnya. Dengan diet itu, banyak penyakit bisa dicegah. Suplemen serat diperlukan hanya bila kita kekurangan serat dari makanan sehari-hari.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…