Obat Nyamuk Tradisional

author : K. Tatik Wardayati

obat nyamuk tradisional

Kehadiran serangga mungil ini memang selalu menjengkelkan. Terlebih gigitannya kadang kala membuat manusia terserang penyakit.

  • Maka tak ada salahnya apabila ditempuh kiat-kiat sederhana memberantas nyamuk yang bisa dilakukan sendiri di rumah:
  • Jauhi genangan air, termasuk selokan yang mampet, cangkir minum burung, atau kolam renang mainan anak. Pokoknya, segala wadah yang berpotensi untuk berbiaknya nyamuk.
  • Upayakan bebas bebauan dan menjaga agar tempat selalu bersih. Beberapa spesies nyamuk tertarik pada aroma keringat, hair spray, parfum, sabun, dan lotion wangi.
  • Pilihlah busana warna khaki karena warna tersebut tidak disukai nyamuk dibanding pakaian warna cerah. Kalau Anda terpaksa berada di lokasi yang banyak nyamuk (petang hari, di daerah bertanah basah, penuh pepohonan, rawa, atau danau), sebaiknya gunakan lotion pengusir nyamuk yang mengandung bahan aktif Deet. Tapi untuk anak-anak konsentrasinya cukup 10 – 30% saja. Hati-hati memakainya, jangan kena bibir, mata, dahi, atau tangan (takut masuk mulut).

Selain itu ada cara praktis, sederhana, dan murah menghindari gigitan nyamuk. Cara ini secara tradisional dilakukan masyarakat pedesaan di Flores, terutama Ende.

  • Ambil buah jeruk atau lemon jenis apa saja. Belah dan peraslah airnya, lantas oleskan pada bagian tubuh yang rawan gigitan nyamuk. Tentu saja, setelah diolesi air jeruk, kulit kita akan berbau seperti sambal atau soto dicampur jeruk. Tapi justru air jeruk yang baunya menyengat itu menyebabkan nyamuk ogah mendekat dan tak mau menggigit.
  • Atau ambil beberapa lembar daun pepaya dan taruh di ruangan. Nyamuk pun tidak berani datang.
  • Selain dengan obat nyamuk baik yang bakar maupun semprot, nyamuk bisa ditangkap dengan menggunakan piring kaleng atau nampan alumunium. Caranya, oleskan minyak goreng pada seluruh permukaannya, lalu kibaskan piring atau nampan itu di tempat yang banyak nyamuknya. Biasanya nyamuk akan melekat di atas piring atau nampan tadi.

Semoga nyamuk-nyamuk nakal tidak mengganggu Anda lagi.

sumber: Intisari Online

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix-HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…

Menyiapkan Bekal Sekolah yang Sehat

Menyiapkan Bekal Sekolah yang Sehat

 

Jakarta – Anak-anak sudah kembali ke sekolah. Bekal sekolah harus kembali dibuat tiap pagi. Agar bekal selalu menarik selera anak ada beberapa trik sederhana yang bisa Anda lakukan. Mulai dari pemilihan menu, bahan hingga cara mengemasnya. Ternyata gampang lho!

Bekal makan siang merupakan menu makan anak di sekolah yang menjadi sumber energi saat belajar. Bekal ini bukan hanya lebih sehat tetapi juga lebih bersih dan terkontrol nutrisinya. Beberapa hal berikut ini bisa Anda lakukan untuk menyiapkan bekal sekolah yang sehat buat anak-anak.

Menu:
Buatlah variasi menu. Jika si kecil sudah cukup umur, ajak dia menentukan pilihan makanan yang akan dibawanya ke sekolah. Bekal tak terbatas pada roti dan nasi saja. Buatlah variasi seperti mi, pasta, atau kentang. Jenis bekal yang berbeda tiap hari akan membuat anak selalu mendapat kejutan saat makan. Menu sebaiknya dibuat per minggu supaya persiapan dan pembuatannya bisa diatur.

Nutrisi:
Selain sumber karbohidrat seperti nasi, kentang, pasta dan mi, jangan lupa memasukkan sumber protein. Misalnya, ayam, daging, telur, ikan atau seafood, tahu dan tempe. Bahan lain yang tak boleh dilupakan adalah sayuran. Sayuran bisa dicampurkan dalam olahan masakan supaya anak-anak mudah memakannya. Hindari memakai bahan-bahan serba instan karena umumnya mengandung bahan tambahan dan pengawet.

Cita Rasa:
Bekal yang tak disentuh anak umumnya karena rasanya kurang enak. Karena itu cicipilah dulu sebelum dikemas. Buat aneka variasi rasa sehingga anak bisa belajar mengenal aneka jenis makanan sejak dini. Makanan tradisional juga bisa dicobakan untuk mereka.

Tampilan:
Meskipun dikemas dalam wadah, bekal harus tampil memikat. Padukan beragam warna sayuran atau beri sentuhan warna makanan yang menarik. Demikian juga dengan bentuknya. Gunakan cetakan binatang atau bunga atau karakter film kartun untuk membentuk roti, nasi dan bahan makanan lain. Tampilan makanan merupakan hal pertama yang dilihat anak sebelum makan.

Jumlah:
Sesuaikan jumlah makanan bekal dengan porsi yang dimakan anak sehingga tidak ada makanan yang tersisa atau terbuang. Demikian juga dengan jumlah jam istirahat. Jika ada dua kali jeda, sebaiknya, siapkan makanan dalam 2 kali makan. Bisa berupakan makanan lengkap saat makan siang dan aneka jajanan untuk camilan pada saat jeda singkat.

(eka/Odi)

sumber: detikFood

Suplemen kesehatan anakExtragreen jawabnya…