Terlalu Banyak Konsumsi Takjil Manis Bisa Sebabkan Hipoglikemia
2 Agustus 2012 Tinggalkan komentar
Fitria Rahmadianti – detikFood
Jakarta – Setiap berbuka puasa, apa saja takjil yang Anda santap? Kurma, kolak, es buah, dan kue? Sebenarnya tidak perlu menyantap makanan manis berlebihan karena akan menimbulkan efek kurang baik untuk kesehatan, diantaranya menyebabkan hipoglikemia.
Hipoglikemia adalah berkurangnya kadar glukosa dalam darah secara abnormal. Ketidakcukupan suplai glukosa ke otak dapat mengakibatkan gangguan fungsi (neuroglikopenia). Efeknya mulai dari yang ringan seperti pusing hingga kerusakan otak atau kematian meski kasus fatal tersebut langka.
Berpuasa selama 14 jam membuat glukosa darah turun dan menyebabkan hipoglikemia. Keadaan ini sebenarnya dapat diatasi jika berbuka puasa dengan makanan yang sehat. Namun, konsumsi takjil manis berlebihan justru akan membuat tubuh kembali mengalami hipoglikemia.
“Takjil manis mengandung karbohidrat simpleks yang menaikkan gula darah secara cepat. Akibatnya, produksi insulin naik dan menurunkan glukosa secara cepat. Terjadilah hipoglikemia,” jelas dr. Diana F. Suganda, M. Kes. saat ditemui di Gourmet World, Kamis (26/7).
Diana menjelaskan prosesnya secara lebih terperinci. “Makanan yang banyak mengandung gula merangsang pelepasan insulin. Jika terjadi kelebihan insulin, produksi glukosa akan berkurang di organ hati, sementara di lemak dan otot terjadi peningkatan penyerapan glukosa,” katanya. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah berkurang dan terjadi hipoglikemia.
Gejala hipoglikemia terjadi tiba-tiba dan bisa mengakibatkan pingsan jika tidak ditangani segera. Tanda-tanda terjadi hipoglikemia adalah cemas, gemetar, berdebar-debar, lemas, dan keringat berlebih. Masalah ini juga bisa menyerang saraf dan menyebabkan kebingungan, kelakuan aneh, serta sulit berbicara. Bahkan, hipoglikemia bisa membuat penderitanya mulas dan sakit kepala.
Lantas, bagaimana langkah berbuka puasa agar tetap sehat? “Minumlah air putih untuk mengembalikan hidrasi atau cairan tubuh, lalu diikuti dengan menyantap makanan yang manis alami seperti buah. Takjil boleh dikonsumsi, namun memilihnya harus cermat,” ujar Diana.
Takjil yang sehat mengandung pemanis alami, misalnya dari buah atau air kelapa. Makanan ini juga mengandung karbohidrat kompleks, bukan simpleks. Selain itu, kandungan seratnya harus tinggi untuk membantu pencernaan.
Diana mencontohkan kolak yang bisa dibuat lebih sehat. “Santan dan gula merah bisa diganti dengan labu parang yang diblender. Selain rasanya yang manis alami, tekstur dan warnanya juga mirip kuah kolak biasa,” tutup Diana.
(fit/odi)
sumber: DetikHealth
Didukung oleh: Kedai Mas ‘nDut – Mie Ayam Ceker
Kopi 3in1? Itu biasa… Kopi Radix HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…