Yuuk Kenali Ciri Kolang-Kaling Berformalin

Dyah Oktabriawatie Waluyani – detikFood

foto: detikFood

Jakarta – Kolang-kaling memiliki tekstur yang empuk dan putih transparan. Karena harus selalu direndam dalam air, makanan ini tidak bisa tahan lama. Jika dipasaran tidak cepat terjual kolang-kaling akan cepat rusak, tapi ada saja pedagang yang curang dengan mencampurkan formalin pada kolang-kaling saat direbus.

Sifatnya yang basah dan berlendir membuat makanan ini tidak bisa tahan lama. Cocok dibuat manisan kolang-koling atau dicampur untuk bahan membuat kolak dan es campur. Namun saat membelinya Anda juga harus pintar memilih, teksturnya yang empuk lebih enak saat dimakan. Kolang-kaling yang berformalin juga wajib diketahui cirinya.

1. Aroma
Kolang-kaling dikenal dengan aromanya yang asam. Namun jika tidak berbau patut dicurigai, bisa jadi saat perebusan dicampur dengan cairan formalin. Aroma khas makanan akan hilang dan baunya tidak sedap.

2. Tahan Lama
Cairan formalin akan membunuh kuman yang menyebabkan pembusukan. Anda bisa mengetesnya setelah membeli kolang-kaling. Jika tahan lama saat dibiarkan dalam suhu ruang, berarti kolang-kaling mengandung formalin.

3. Tidak Dihinggapi Lalat
Kolang-kaling banyak dijual dipasar tradisional. Banyaknya lalat yang menghinggapi makanan ini bisa menentukan kadar formalin. Jika bau khasnya hilang akibat diserap oleh formalin, lalat tidak akan tertarik dengan makanan.

4. Warna
Warna juga perlu diperhatikan, biasanya warna kolang-kaling adalah putih transparan. Bila menemukan yang putih pekat dan lebih mengkilat perlu diwaspadai bisa jadi mengandung formalin.

5. Lebih Kenyal
Formalin tidak hanya untuk mengawetkan, tapi juga bisa membuat makanan lebih kenyal. Untuk mengeceknya Anda bisa memencet beberapa sampel kolang kaling, jika kenyal berarti mengandung formalin.

(dyh/odi)

sumber: detikFood

Didukung oleh: Kedai Mas ‘nDut – Mie Ayam Ceker

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…

Terlalu Banyak Konsumsi Takjil Manis Bisa Sebabkan Hipoglikemia

Fitria Rahmadianti – detikFood

terlalu banyak takjil manis bisa sebabkan hipoglikemia

foto: thinkstock

Jakarta – Setiap berbuka puasa, apa saja takjil yang Anda santap? Kurma, kolak, es buah, dan kue? Sebenarnya tidak perlu menyantap makanan manis berlebihan karena akan menimbulkan efek kurang baik untuk kesehatan, diantaranya menyebabkan hipoglikemia.

Hipoglikemia adalah berkurangnya kadar glukosa dalam darah secara abnormal. Ketidakcukupan suplai glukosa ke otak dapat mengakibatkan gangguan fungsi (neuroglikopenia). Efeknya mulai dari yang ringan seperti pusing hingga kerusakan otak atau kematian meski kasus fatal tersebut langka.

Berpuasa selama 14 jam membuat glukosa darah turun dan menyebabkan hipoglikemia. Keadaan ini sebenarnya dapat diatasi jika berbuka puasa dengan makanan yang sehat. Namun, konsumsi takjil manis berlebihan justru akan membuat tubuh kembali mengalami hipoglikemia.

“Takjil manis mengandung karbohidrat simpleks yang menaikkan gula darah secara cepat. Akibatnya, produksi insulin naik dan menurunkan glukosa secara cepat. Terjadilah hipoglikemia,” jelas dr. Diana F. Suganda, M. Kes. saat ditemui di Gourmet World, Kamis (26/7).

Diana menjelaskan prosesnya secara lebih terperinci. “Makanan yang banyak mengandung gula merangsang pelepasan insulin. Jika terjadi kelebihan insulin, produksi glukosa akan berkurang di organ hati, sementara di lemak dan otot terjadi peningkatan penyerapan glukosa,” katanya. Akibatnya, kadar glukosa dalam darah berkurang dan terjadi hipoglikemia.

Gejala hipoglikemia terjadi tiba-tiba dan bisa mengakibatkan pingsan jika tidak ditangani segera. Tanda-tanda terjadi hipoglikemia adalah cemas, gemetar, berdebar-debar, lemas, dan keringat berlebih. Masalah ini juga bisa menyerang saraf dan menyebabkan kebingungan, kelakuan aneh, serta sulit berbicara. Bahkan, hipoglikemia bisa membuat penderitanya mulas dan sakit kepala.

Lantas, bagaimana langkah berbuka puasa agar tetap sehat? “Minumlah air putih untuk mengembalikan hidrasi atau cairan tubuh, lalu diikuti dengan menyantap makanan yang manis alami seperti buah. Takjil boleh dikonsumsi, namun memilihnya harus cermat,” ujar Diana.

Takjil yang sehat mengandung pemanis alami, misalnya dari buah atau air kelapa. Makanan ini juga mengandung karbohidrat kompleks, bukan simpleks. Selain itu, kandungan seratnya harus tinggi untuk membantu pencernaan.

Diana mencontohkan kolak yang bisa dibuat lebih sehat. “Santan dan gula merah bisa diganti dengan labu parang yang diblender. Selain rasanya yang manis alami, tekstur dan warnanya juga mirip kuah kolak biasa,” tutup Diana.

(fit/odi)

sumber: DetikHealth

Didukung oleh: Kedai Mas ‘nDut – Mie Ayam Ceker

Kopi 3in1? Itu biasa…  Kopi Radix HPA adalah kopi herbal 7in1….. luar biasa…